Pembuangan dan Penanganan Bahan Kimia Tumpahan di
Laboratorium
Laboratorium yang baik adalah laboratorium yang tidak hanya
memperhatikan masalah ketelitian analisa saja. Akan tetapi laboratorium yang
baik juga harus memperhatikan masalah pembuangan limbah. Limbah yang dibuang
sembarangan, jika masuk ke badan air tanah dan mengalir ke pemukiman penduduk
akan menimbulkan bahaya. Terutama logam-logam berat. Jika tidak ditangani
dengan baik dapat membahayakan makhluk hidup dan merusak lingkungan.
Pembuangan Limbah
Secara umum, metoda pembuangan limbah laboratorium terbagi
atas empat metoda.
Pertama, pembuangan
langsung dari laboratorium. Metoda pembuangan langsung ini dapat diterapkan
untuk bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air. Bahan-bahan kimia yang
dapat larut dala air dibuang langsung melalui bak pembuangan limbah
laboratorium. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung asam atau basa harus dilakukan
penetralan, selanjutnya baru bisa dibuang. Untuk bahan kimia sisa yang
mengandung logam-logam berat dan beracun seperti Pb, Hg, Cd, dan sebagainya,
endapannya harus dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian cairannya dinetralkan dan
dibuang.
Kedua, dengan
pembakaran terbuka. Metoda pembakaran terbuka dapat dterapkan untuk bahan-bahan
organik yang kadar racunnya rendah dan tidak terlalu berbahaya. Bahan-bahan
organik tersebut dibakar ditempat yang aman dan jauh dari pemukiman penduduk.
Ketiga, pembakaran dalan
insenerator. Metoda pembakaran dalam insenerator dapat diterapkan untuk
bahan-bahan toksik yang jika dibakar ditempat terbuka akan menghasilkan
senyawa-senyawa yang bersifat toksik.
Keempat, dikubur
didalam tanah dengan perlindungan tertentu agar tidak merembes ke badan air.
Metoda ini dapat diterapkan untuk zat-zat padat yang reaktif dan beracun.
Penanganan dan Pemusnahan Bahan Kimia Tumpahan
Disamping metoda-metoda yang telah disebutkan diatas,
terdapat beberapa jenis tumpahan bahan kimia sisa yang perlu mendapatkan
perlakuan khusus sebelum dibuang keperairan. Bahkan diantaranya perlu
dimusnahkan sebelum dibuang. Diantara bahan-bahan kimia tersebut antara lain ;
1. Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl, HF, HNO3,
H3PO4, H2SO4 haruslah diperlakukan
dengan penanganan khusus. Bahan tumpahan tersebut permukaannya ditutup dengan
NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2 dengan
perbandingan1:1. Selanjutnya diencerkan dengan air supaya brbentuk bubur dan
selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah.
Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia
anhidrat, Ca(OH)2, dan NaOH dapat ditangani dengan mengencerkannya
dengan air dan dinetralkan dengan HCl 6 M. Kemudian diserap dengan kain dan
dibuang.
3. Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair)
seperti amonium dikromat, amonium perklorat, asam perklorat, dan sejenisnya
dicampur dengan reduktor (seperti garam hypo, bisulfit, ferro sulfat) dan
ditambahkan sedikit asam sulfat 3 M. selanjutnya campuran tersebut dinetralkan
dan dibuang.
4. Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan
dengan NaHCO3 (reaksi selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah..
Selanjutnya kedalam campuran tersebut ditambahkan Ca(OCl)2 secara
perlahan-lahan dan air (biarkan reaksi selesai). Setelah reaksi selesai cmpuran
diencerkan dan dinetralkan sebelum dibuang ke perairan.
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit,
NaNO2, SO, Na2SO2) dapat dipisahkan antara
bentuk gas dan padat. Untuk gas (SO2), alirkan kedalam larutan NaOH
atau larutan kalsium hipoklorit. Untu k padatan, campurkan dengan NaOH (1:1)
dan ditambahkan air hingga terbentuk slurry. Slurry yang terbentuk ditambahkan
kalsium hipoklorit dan air dan dibiarkan selama 2 jam. Selanjutnya dinetralkan
dan dibuang ke perairan.
Sianida dan Nitril
Tumpahan sianida ditangani dengan menyerap tumpahan tersebut
dengan kertas/tissu dan diuapkan dalam lemari asam, dibakar, atau dipindahkan
kedalam wadah dan dibasakan dengan NaOH dan diaduk hingga terbentuk slurry.
Kemudian ditambahkan ferro sulfat berlebih dan dibiarkan lebh kurang 1 jam dan
dibuang keperairan.
Pemusnahan sianda dapat dilakukan dengan cara menambahkan
kedalamnya larutan asa dan kalsium hipoklorit berlebih dan dibiarkan 24 jam.
Selanjutnya dibuang ke perairan.
Untuk tumpahan nitril, ditambahkan NaOH berlebih dan Ca(OCl)2.
setelah satu jam dibuang keperairan. Cuci bekas wadah dengan larutan
hipoklorit.
Pemusnahan nitril dilakukan dengan menambahkan kadalamnya
NaOH dan alkohol. Setelah 1 jam uapkan alkohol dan ditambahkan larutan basa
kalsium hipoklorit. Setelah 24 jam dapat dibuang ke perairan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
coment ajah